Liputan Jatim Bersatu

Proyek Jalan Aspal Diduga Abal – Abal, Tidak Sesuai RAB di Desa Pakamben Laok Sumenep

 

 

Sumenep – LiputanJatimBersatu,com. Proyek Dana Desa (DD) untuk pengaspalan jalan desa Pakamben Laok Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur. Di duga tidak sesuai Rancangan Anggaran Biaya (RAB), mutu dan kualitasnya di ragukan sehingga pekerjaan aspal di duga asal jadi, dan tidak akan bertahan lama.

 

Dari temuan awak media di lokasi, kegiatan pengaspalan jalan yang berlokasi di Desa Pakamben Laok tersebut, tidak di ketahui anggaran yang di gunakan karena tidak di temukan papan informasi proyek di lokasi.

 

Melihat kondisi di lokasi pada saat awak media mengecek, di duga dalam pengerjaannya terkesan proyek pengaspalan tersebut asal asalan seakan seperti proyek siluman, sebab campuran aspal yang kurang dan tidak sesuai dengan juknis lapis naturalisasi (lapen). Selain itu juga diperoleh informasi dugaan jika pekerjaan PJ kepala desa tersebut.

 

Dan pada saat awak media memeriksa lokasi proyek pada tanggal 10 Maret 2025, bertemu dengan salah satu warga yang enggan menyebut namanya, juga membenarkan bahwa proyek dalam pengerjaannya terkesan asal asalan alias abal -abal mas. Tidak sesuai dengan anggaran RAP tahun 2024.

 

Coba sampee cek sepanjang jalan yang di aspal ini toh mas, nanti sampean akan menemukan beberapa titik yang ketebalan aspalnya kurang dan juga sudah ada yang mengelupas aspalnya karena saking tipisnya aspal.

 

“Jadi semakin kuat dugaan adanya korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) dalam pengerjaan proyek aspal ini. Kalau hasil pengaspalan seperti ini tentu tidak akan bertahan lama, Khan bisa di lihat kondisinya sekarang,”himbau warga kepada awak media ini,”

 

Terpisah, dalam hal ini Kepala Desa Pakamben Laok, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, sebagai kuasa pengguna anggaran, menjadi orang yang paling bertanggung jawab dalam proyek pelaksanaan ini.

 

“Subairi selaku Kepala Desa Pakamben Laok, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, saat di konfirmasi oleh awak media ini, melalui sambungan telfon dan pesan singkat (WhatsApp) tidak mau memberikan jawaban dan terkesan alergi dengan wartawan, meski di kirim pesan singkat beberapa kali,”

 

Padahal sebagai kuasa pengguna anggaran dirinya merupakan orang yang paling bertanggung jawab terkait proyek yang dilakukan tersebut.

 

Sampai terbitnya berita ini tidak ada keterangan dari pihak-pihak yang bersangkutan alias NIHIL.

 

(Kabiro Sumenep)