Sukabumi –Liputanjatimbersatu.com. Wakil Presiden Republik Indonesia, GIBRAN RAABUMING RAKA mengunjungi Kabupaten Sukabumi untuk meninjau langsung dampak bencana di dua titik, yakni Kecamatan Simpenan dan Kecamatan Palabuhanratu, pada Sabtu (8/3/2025). Kunjungan ini dilakukan setelah bencana longsor dan banjir menerjang wilayah tersebut, menyebabkan kerusakan infrastruktur serta jatuhnya korban jiwa.
Titik pertama yang dikunjungi adalah Kampung Bojongkopo, Kecamatan Simpenan. Di lokasi ini, longsor yang terjadi pada Kamis (6/3/2025) mengakibatkan jembatan ikonik di wilayah tersebut bergeser dan runtuh sejauh empat meter. Akibatnya, jalur utama penghubung Palabuhanratu dan Kiara Dua terputus.
Selanjutnya, wapres gibran mendatangi Kampung Gumelar, Kecamatan Palabuhanratu, yang terdampak banjir bandang akibat luapan Sungai Cipalabuan, hancur diterjang banjir, yang mengakibat ibu dan anak meninggal terseret arus air.
“Wakil menteri pekerjaan umum ir. Diana kusumastuti MT menyoroti kondisi pasca-bencana yang dinilai lebih parah dibandingkan kejadian serupa pada November 2024 lalu.
“Kondisinya lebih berat dari sebelumnya. Banyak rumah, tempat ibadah, dan pemukiman warga yang tertimpa bencana. Bahkan tadi kami melihat ibu dan anak yang meninggal dalam kondisi berpelukan,” ungkapnya
dengan rasa prihatin.
Menurutnya, salah satu langkah utama yang harus segera dilakukan adalah pengerukan sungai guna mencegah banjir serupa terjadi di masa mendatang.
“Kami sudah berdiskusi dengan Bupati, dan nantinya pengerukan Sungai Cipalabuan akan dilakukan oleh pemerintah provinsi. Selain itu, warga yang tinggal di sempadan sungai tidak boleh kembali ke sana. Sungai harus diperlebar agar aliran air lebih lancar dan tidak berdampak ke pemukiman,” tegasnya.
Terkait perbaikan Jembatan Bojongkopo yang rusak akibat longsor, Wapres menyebut bahwa Kementerian PUPR akan menangani proyek ini secara bertahap.” Menurutnya.
“Saat ini, jembatan akan difungsikan sementara dengan pemasangan jembatan bailey agar bisa dilalui, meskipun hanya untuk kendaraan roda dua. Perbaikan permanen akan dilakukan setelah Lebaran, dengan target penyelesaian dalam empat bulan,” ujarnya.
“Sementara itu, Bupati Sukabumi H. Asep Japar MM memastikan bahwa rencana relokasi warga terdampak telah dibahas dengan Wakil Menteri PUPR dan disampaikan langsung kepada Wapres.
“Kami sudah berembuk, insyaallah relokasi akan segera dilakukan. Sempadan sungai juga harus dilebarkan agar tidak terdampak banjir besar lagi. Data sementara menunjukkan ada 145 rumah rusak, baik berat maupun ringan, dan jumlah ini masih bisa bertambah,” jelas Asep Japar.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah daerah akan mencarikan lahan untuk relokasi, sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan bertanggung jawab dalam pembangunan rumah bagi warga terdampak.
“Termasuk warga di Cisarakan yang terisolasi, mereka masuk dalam data yang akan direlokasi,” tambahnya.
(Irfan.ali)