Surabaya — Ratusan santri Nahdlatul Ulama (NU) bersama warga memadati area depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Timur di Jalan Indrapura, Surabaya.
Para santri yang mengenakan busana serba putih lengkap dengan sarung dan kopiah itu tampak khusyuk melantunkan sholawat di halaman gedung dewan.
Mereka datang dari berbagai daerah, di antaranya Malang, Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Kediri, dan wilayah lain di Jawa Timur. Kehadiran mereka membuat suasana di sekitar gedung DPRD tampak ramai dan penuh nuansa religius.
Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap stasiun televisi Trans7, yang dinilai menayangkan program berisi penghinaan terhadap pesantren dan para kiai. Para santri menuntut pihak Trans7 untuk bertanggung jawab dan meminta maaf secara terbuka kepada umat Islam, khususnya kalangan pesantren dan Nahdliyin.
Sejumlah peserta aksi juga membawa spanduk bertuliskan seruan agar media nasional lebih berhati-hati dalam menayangkan konten yang dapat menyinggung nilai-nilai agama dan lembaga pendidikan Islam tradisional.
Sekitar pukul 17.10 WIB, seluruh santri dan warga membubarkan diri dengan tertib, setelah menyelesaikan rangkaian kegiatan aksi di depan gedung DPRD Provinsi Jawa Timur. Aparat keamanan yang berjaga memastikan proses pembubaran berjalan aman dan kondusif.